Pantauan di lapangan, Kamis (17/3), sejumlah kendaraan yang melintas di jalan tersebut tampak kewalahan. Sebab, lubang yang menganga digenangi air dan sulit untuk dilalui. Padahal, jalan itu merupakan jalur alternatif bagi masyarakat Marelan dan Belawan menunu ke KIM dan Tol Mabar.
Selain ruas jalan itu rusak, saluran drainase di sisi kiri dan kanan jalan tersebut tidak berfungsi. Akibatnya, air hujan turun tergenang di badan jalan, karena air tidak dapat mengalir ke drainase.
"Kami berharap kepada pak wali kota dan wakil wali kota untuk segera memperbaiki jalan ini segera mungkin. Karena jalan ini sudah rusak hampir setahun lamanya. Apalagi menjelang ramadhan, pasti kita kalau mau melintas beribadah pasti tidak nyaman," kata seorang pengendara, Muktaruddin Bukhari.
Parahnya, kata pria yang menetap di Paya Rumput, Kecamatan Medan Deli ini, apabila hujan jalan tersebut tergenang banjir karena drainase yang tidak berfungsi. Ia berharap ada perhatian terbaik dari Pemko Medan.
"Saya lewat sini bisa sampai lima kali sehari. Kalau jalan ini rusak, sudah pasti mengganggu pereknomian. Bahkan, banyak yang melintas jalan ini sebagai jalan alternatif. Bagaimana kita mau aman jalan di sini, kalau jalannya rusak digenangin banjir," keluhnya.
Camat Medan Deli, Fery Suheri, mengatakan perbaikan jalan itu sudah masuk tahap proses tender di Dinas PU. Rencananya, perbaikan jalan itu akan dibangun secara permanen di tahun ini.
"Hasil konfirmasi kita ke UPT PU Medan Utara, jalan yang rusak itu dalam waktu dekat akan diperbaiki. Prosesnya masih tender, jadi mudah-mudahan dalam waktu dekat segera diperbaiki," pungkas Fery. (Red/WeS)