SUMATERA UTARA, WartaONE.co.id - Akhir akhir ini nama Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah popularitasnya naik. Hal ini sangat terlihat jelas pasca statemen yang di keluarkan oleh Puan Maharani Ketua DPR RI yang sekaligus salah satu fungsionaris DPP PDI Perjuangan, berupa pernyataan kalau Ganjar selaku Gubernur Jawa Tengah sengaja mengekspose dirinya melalui media sosial.
Walaupun hal itu diakui oleh ganjar sendiri dengan menyatakan bahwa selama pandemi COVID-19 dirinya lebih nyaman melakukan interaksi kepada masyarakat melalui media sosial. Ternyata interaksi inilah yang telah berhasil mensosialisasikan sebagaian program pembangunan Jawa Tengah. Dan secara disengaja sepertinya Puan terjebak dalam statemen nya sendiri. Dari pernyataan itulah sehingga rating ganjar meroket, inilah imbas dari politik Victorilo ( keteraniayaan yang disebabkan oleh tekanan penguasa ) tidak di pungkiri politik inilah yang bisa menguntungkan seseorang di bidang karir politik.
Berdasarkan Survei Nasional “Saiful Mujani Research and Consulting” (SMRC) terkini menunjukkan dukungan terhadap Ganjar Pranowo meroket Untuk Calon Pilpres.
Yang mana Saidiman Ahmad Manajer Program SMRC mengatakan, dukungan signifikan tersebut hanya didapatkan oleh Ganjar namun tidak pada nama-nama lain. Pasca Pilpres 2019, berdasarkan survei Maret 2020 sampai Mei 2021 dukungan terhadap Ganjar meroket dari 6,9% menjadi 12,6%.
Lebih lanjut Saidiman menjelaskan “Dalam dua tahun setelah Pemilu 2019, yang mengalami kemajuan signifikan hanya Ganjar Pranowo,” kata Saidiman dalam rilis survei bertajuk Partai Politik dan Calon Presiden: Sikap Pemilih Pasca Dua Tahun Pemilu 2019, pada Rabu (16/6/2021).
Selain Ganjar, ada dua calon yang masuk daftar dukungan yakni terhadap Anies, dan Ridwan Kamil, sejak tahun 2020 mengalami kemajuan berarti.
Sementara itu, lain hal nya dengan dukungan terhadap Prabowo sejak enam tahun lalau cenderung stagnan di angka 20%. kata dia.
Saidiman juga menambahkan bahwa “Kita bisa lihat di sini Pak Sandiaga Uno pada survei Maret 2020 angkanya sempat 7,3%, kemudian mengalami penurunan dan stagnan di angka 5 sampai 5,5%. Sementara suara Tri Rismaharini dan Agus Harimurti Yudhoyono stagnan di sekitar 3% bahkan di bawah,”jelasanya.
Populasi survei tersebut dilakukan kepada seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dari populasi itu dipilih secara random (multistage random sampling) 1.220 responden.
Sebesar 1.072 atau 88% Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid).
Sebanyak 1.072 responden tersebutlah yang dianalisis. Margin of error rata-rata dari survei dengan ukuran sampel tersebut sebesar kurang lebih 3,05% pada tingkat kepercayaan 95% (dengan asumsi simple random sampling).
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih dengan mematuhi protokol kesehatan.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). (sby)